Jakarta, MNEWS.co.id – Program Indonesia Creative Incorporated (ICINC) milik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sukses menarik perhatian berbagai pihak. Setelah menyeleksi 536 solois dari berbagai kota di Indonesia, Bekraf yang bekerja sama dengan perusahaan media internasional 88Rising, mengumumkan 5 besar peserta ICINC dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Baxter Smith, Jakarta, pada Kamis (11/7/2019).
Dalam acara tersebut, Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik dalam sambutannya mengatakan bahwa ICINC merupakan program besar Bekraf yang sudah dipersiapkan sejak lama. “ICINC sudah 4 tahun disiapkan oleh Bekraf. ICINC adalah upaya kita menembus pasar global dengan cara menggandeng pihak-pihak yang memang sudah eksis di pasar global,” ujar Ricky.
ICINC merupakan program BEKRAF yang bertujuan untuk melakukan promosi karya dan pelaku kreatif unggulan agar dapat menembus pasar global. Kali ini melalui subprogram ICINC bertitel Indonesia Rising, BEKRAF berkolaborasi bersama 88rising untuk membawa musisi berbakat Indonesia menembus ekosistem musik global.
Sebelumnya, 88Rising telah menyeleksi ratusan peserta menjadi 20 besar. Dan kali ini, 5 besar telah tersaring dari proses kurasi yang sangat ketat. Kelima peserta tersebut adalah Amanta Artaditha Siregar (Jakarta), Devinta Trista Agustina (Sidoarjo), Monica Eva Sancti (Banten), Nicholas Hardy (Jakarta), dan Steffani Baretta P.Murni (Malang).
Rencananya pada Jumat (19/7/2019), para peserta ICINC tersebut akan diberangkatkan ke Los Angeles, Amerika Serikat, untuk mengikuti program talent development. Talenta mereka akan dikembangkan oleh 88Rising yang sebelumnya telah mengorbitkan Rich Brian dan Niki, musisi asal Indonesia yang sudah terkenal di belantika musik internasional. Kemudian pada 17 Agustus 2019 nanti, para peserta ICINC berkesempatan untuk manggung di acara Head in the Clouds di Los Angeles, bersama musisi internasional lainnya.
Namun sayangnya, ada dua peserta yang tidak dapat melanjutkan perjuangannya dalam program ICINC karena terkendala visa. Walaupun Bekraf telah melakukan usaha yang maksimal dengan menyediakan surat pengantar dan bersurat ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, visa memang di luar kendali Bekraf. Kelolosan visa ini murni hanya bisa ditentukan oleh pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Walau begitu, Andi Sadha selaku Ketua Komite Indonesia Rising tetap memberi semangat kepada para peserta ICINC. “Momen ini adalah sebuah kesempatan untuk musisi Indonesia berkarir di skena music global. Ini adalah awal, dan kami berharap mereka bisa menampilkan sesuatu yang luar biasa di LA (Los Angeles) nanti,” ungkap Andi.
Dalam acara konferensi pers, hadir pula Oliver Zhang selaku Artist Manager 88rising, serta perwakilan dari Kaskus dan Madre sebagai event organizer. Selain talkshow dan tanya jawab, acara konferensi pers juga diwarnai oleh penampilan kelima peserta ICINC serta runner up ICINC, Marcello Laksono (Cellosux) asal Jakarta.