Ilustrasi. Foto: Pexels.
Ilustrasi. Foto: Pexels.

Jakarta, MNEWS.co.id – Memulai suatu usaha bukanlah hal yang mudah, seringkali beberapa kesalahan ini membuat bisnis tergelincir hingga tak jarang timbulkan ‘besar pasak daripada tiang’.

Pengamat bisnis asal Inggris sekaligus Founder & Director Eggcelerate, Stefano Maifreni, menyoroti tiga kesalahan mendasar yang dilakukan oleh para pelaku usaha di masa-masa awal memulai bisnisnya.

Dilansir dari SME Web, kesibukan yang cukup padat di masa awal merintis usaha bukan hal yang aneh. Merintis bisnis baru pasti akan membuat hidup menjadi tidak biasa untuk sementara waktu. Pada bulan-bulan awal itu, Anda mungkin bekerja lebih lambat dan tidur jauh kurang dari 7-9 jam yang seharusnya didapatkan orang dewasa.

Namun, jika ini menjadi “kebiasaan” setelah beberapa tahun, maka ada sesuatu yang salah dengan cara Anda menjalankan usaha. Berikut ini tiga kesalahan umum yang dapat dilakukan oleh usaha kecil dan menengah (UKM) selama tiga tahun pertama bisnis, dan bagaimana menghindarinya serta mengatasinya.

 

Kesalahan # 1: Menunggu terlalu lama sebelum mencari bantuan orang lain

Ketika bisnis tumbuh dan berkembang, tantangan baru muncul. Meskipun para pendiri bisnis biasanya memiliki keahlian yang luas, menjadi tidak realistis apabila Anda merasa bisa menangani semuanya. Malahan, keputusan yang dibuat bisa menyebabkan kesalahan fatal karena tidak melibatkan ahlinya.

Solusi: Fokus pada keterampilan inti yang Anda miliki dan mengelola usaha. Sangat penting untuk mencari orang yang ahli khusus di bidang-bidang yang akan membantu bisnis Anda berkembang dan berjalan dengan lancar—mulai dari strategi dan pemasaran, hingga masalah operasional dan akuntansi. Cari rekomendasi, tetapkan anggaran dan percayakan pada orang lain untuk melakukan pekerjaannya dan membantu bisnis Anda.

 

Kesalahan # 2: Melupakan pentingnya membuat rencana bisnis

Ada dua hal ekstrem yang harus dihindari oleh UKM, yang pertama adalah menciptakan perencanaan yang kaku dan tidak fleksibel; yang kedua adalah membebani kepala Anda dengan segala sesuatu yang ingin dikerjakan sendirian. Skenario kedua ini adalah risiko khusus bagi UKM, karena menjalankan bisnis kadang-kadang bisa membuat pelaku usaha menjadi pusing tanpa arah. Selain itu, biasanya pelaku usaha kerap kurang terorganisir dalam melakukan segala sesuatunya.

Solusi: Buatlah rencana bisnis yang realistis dan mudah untuk dicapai. Lakukan evaluasi setidaknya setiap tiga bulan sekali agar perencanaan tetap berjalan dengan baik, responsif, dan relevan. Tetapkan prinsip pedoman dan tujuan yang hendak dicapai, namun harus tetap fleksibel menyesuaikan dengan keadaan. Selain itu, carilah seseorang yang memiliki keahlian untuk menganalisa rencana bisnis Anda, sehingga bisa terukur dan dikembangkan dengan baik.

 

Kesalahan # 3: Ekspektasi yang terlalu tinggi dalam sehari

Pelaku usaha cenderung optimis. Tapi, terlalu optimis bisa menyebabkan pelaku usaha tidak realistis tentang apa yang bisa dicapai. Terlalu banyak menargetkan pekerjaan dalam sehari bisa menjadi blunder. Alih-alih mencapai target, akhirnya malah semakin jauh dari tujuan.

Solusi: Prioritaskan apa yang penting untuk dilakukan, bukan apa yang menarik. Buat to-do list atau agenda terkait apa saja tugas yang ingin dilakukan setiap harinya, dan buat batasan jangan sampai terlalu banyak kegiatan yang ingin diselesaikan dalam sehari. Ingat, masih ada hari esok. Efisiensi dan efektivitas waktu serta tenaga juga sangat penting.

 

Apakah Anda masih berjuang dalam membesarkan usaha?

Jangan sedih, para CEO startup ternama yang sukses pun pernah mengalaminya. Tahun-tahun pertama dalam merintis usaha merupakan waktu yang tersulit, jangan putus asa dan terus tingkatkan semangat serta strategi yang tepat dalam mengembangkan bisnis. Jangan menahan diri apabila memang memerlukan bantuan dari orang lain. Kolaborasi dengan pihak lain jika memungkinkan, bisa menjadi kunci sukses di masa mendatang yang akan mengubah bisnis Anda, juga kualitas hidup Anda.

Sumber: SME Web