Patria Firdausi Mambrur menjadi pembicara dalam event KOLABORASI 2019 di Fx Sudirman
Patria Firdausi Mambrur menjadi pembicara dalam event KOLABORASI 2019 di Fx Sudirman

Jakarta, MNEWS.co.id – Saat ini perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus meningkat dan berkembang karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Hal itu semakin menuntut para pelakunya untuk semakin kreatif dan inovatif mengenai strategi pemasaran yang digunakan. Karena para pelaku UMKM akan sulit berkembang apabila tidak mengetahui mengenai strategi pemasaran yang efektif.

Menurut Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Permodalan Badan Pengurus Pusat Sahabat UMKM, Patria Firdausi Mabrur, para pelaku UMKM memiliki alasan yang berbeda-beda dalam memulai sebuah usaha. Mulai dari kesadaran diri sendiri, membuat bersama teman, atau mendadak karena urusan ekonomi dan masih banyak lagi. Tetapi walaupun memiliki alasan yang berbeda, namun produk yang mereka hasilkan harus tetap memiliki satu tujuan yang jelas.

Pasar adalah suatu tantangan untuk para pelaku UMKM dan bagaimana mengelola pasar tersebut menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu muncul komunitas bagi para pelaku UMKM agar mereka dapat saling berbagi bagaimana cara menembus pasar. Dan saat ini pasar tradisional di Indonesia masih melimpah dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, kini jumlahnya sudah mencapai 14.182 atau sekitar 88,52% dari seluruh pasar di Indonesia.

Dalam meraih pasar para pelaku UMKM harus memperhatikan Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP). Saat ini Indonesia merupakan salah satu dari empat besar negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia, yaitu dengan jumlah penduduk sekitar 258 juta jiwa dan menjadi peringkat kelima dalam hal kemakmuran di ASEAN.

Selain pasar tradisional, di Indonesia juga terdapat banyak sekali pasar modern dan juga memiliki begitu banyak retail pasar, tetapi tetap saja pasar tradisional tetap menjadi pasar utama di Indonesia. Modern retail dijadikan sebagai tolak ukur untuk kualitas sebuah produk UMKM karena tidak sembarang produk bisa masuk sebab sudah ada aturan yang ditetapkan. Misalkan dilihat dari kualitas produk, minimal kemasan produk, dan juga supply dari produk tersebut.

Patria juga menjelaskan terkait kondisi modern retail saat ini. Ia mengutarakan jika kini Giant tengah mengalami penurunan dan digantikan oleh Indomart yang saat ini paling banyak bermunculan di Indonesia. Selain itu, menurutnya, Indomart juga memiliki kepedulian untuk produk UMKM, karena banyak menjual produk UMKM bahkan lahan parkir Indomart pun tak sedikit dijadikan untuk jualan produk UMKM. 

Masih banyak yang sulit membedakan antara e-commerce, marketplace, dan juga social media. Saat ini banyak para pelaku UMKM yang memanfaatkan Instagram dan Facebook sebagai platform untuk berjualan. Terlebih Instagram, 52% UKM di Indonesia memprioritaskan Instagram dibanding situs web untuk menjangkau pelanggan. Dan sekitar 81% pengguna Indonesia pernah menggunakan Instagram untuk mencari informasi serta 76% juga menggunakan Instagram untuk membeli produk atau merek.

Dengan kondisi tersebut, di era digital dan Industri 4.0 seperti saat ini, pelaku UMKM dituntut untuk dapat beradaptasi di ekosistem digital dan memanfaatkan berbagai platform digital yang tersedia untuk memperluas akses pemasaran dari produknya.

Terbentuk sejak tahun 2017, Komunitas Sahabat UMKM merupakan sebuah komunitas yang menjadi wadah berkumpulnya pelaku UMKM untuk saling memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan potensi UMKM di Indonesia. Dengan 3.000 anggota yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia, Sahabat UMKM memiliki visi untuk menjadi partner strategis dalam menumbuh kembangkan UMKM Indonesia yang berdaya saing.

Jika Anda adalah pelaku UMKM dan ingin bergabung menjadi bagian komunitas ini, bisa mengunjungi www.sahabatumkm.id untuk informasi lebih lanjut.