Press Conference Bekraf Developer Day (BDD) di Hotel Ibis Pontianak City Center, Kota Pontianak, Sabtu, (20/7/2019). (Foto: Bekraf)
Press Conference Bekraf Developer Day (BDD) di Hotel Ibis Pontianak City Center, Kota Pontianak, Sabtu, (20/7/2019). (Foto: Bekraf)

Pontianak, MNEWS.co.id – Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan Pontianak sebagai ibukotanya memiliki angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen. Dengan perekonomian yang ditopang oleh empat sektor utama yaitu pertanian, pengolahan, perdagangan, dan konstruksi; provinsi ini membutuhan kontribusi baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

Teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan sektor ini tidak hanya mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian.

Populasi penduduk Kalbar didominasi usia muda yang melek digital. Hal tersebut menciptakan banyak peluang di kota ini. Aplikasi dan game buatan developer lokal muncul sebagai bukti industri kreatif digital menjadi peluang bisnis yang cerah. Game Sanyaki serta aplikasi Gencil, KO-JEK, dan Angkuts merupakan contoh karya anak muda Kalbar yang diharapkan menjadi sumber kontribusi baru bagi peningkatan ekonomi.

Mewadahi potensi para generasi muda di Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Infrastruktur hadir di Pontianak dengan kegiatan Bekraf Developer Day (BDD) pada Sabtu, (20/7/2019) di Hotel Ibis Pontianak City Center, Kota Pontianak sebagai upaya mendorong kontribusi industri kreatif digital.

BDD merupakan program unggulan Bekraf yang menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital yang mampu menginspirasi peserta dalam mengembangkan aplikasi dan game. Sekitar 300 peserta turut memeriahkan event yang digelar untuk pertama kalinya di Kota Khatulistiwa ini.  

“Bekraf mengadakan Bekraf Developer Day untuk mewadahi developer lokal khususnya anak muda di Pontianak agar mampu mengatasi masalah dan memberikan solusi untuk masyarakat melalui teknologi dalam bentuk aplikasi dan game. Kita berusaha tidak hanya menjadi pasarnya saja, tetapi harus menjadi kreatornya juga,“ jelas ujar Hari Santosa Sungkari selaku Deputi Infrastruktur Bekraf.

Bekraf Developer Day diadakan untuk menjembatani para developer dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya dibidang subsektor aplikasi dan game. Berbagai hal-hal menarik juga dapat ditemui pada gelaran Bekraf Developer Day Pontianak 2019 seperti booth yang memamerkan karya-karya developer lokal dan booth Bekraf yang membuka pendaftaran dan konsultasi HKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) secara gratis bagi para penggiat ekonomi kreatif.

Dengan mengusung tema “Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”, Pontianak menjadi kota kelima penyelenggaraan BDD 2019 setelah Bandar Lampung, Gorontalo, Mataram, dan Purwokerto turut menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan ahli industri kreatif digital Tanah Air, di antaranya Go-Jek Indonesia, Tokopedia, IBM, Dicoding Indonesia, Advosquare, Arsanesia, Miracle Gates Entertainment, WowBid, Lumio.id, dan Digital Happiness.